Kamis, 09 Januari 2014

Istana Hujan


Pilar menara yang megah menjulang

Beratapkan jumawa pendar rona cahaya sang gemintang

Ratusan juta orbit - orbit lembut runtuh; bertumpah ruah

Dengan cahaya lentera rembulan

Gemerlap kilat warna - warni

Jauh di atas hamparan imajinasi

Istana abadi: kerajaan indah dengan langit malam bercahaya senja

Tempat para peri berpesta

Alam sempurna, laksana surga

Tak satupun kurcaci sanggup menatap telanjang

Tak satupun dari mereka dapat hinggap bebas

Hanya sanggup meratap dengan lantang

Satu wajah termangu, mereka-reka arah

Entah nyata atau sekedar fiksi karangan sang Adiraja

Inilah kerinduan tak wajar

Kerinduan pada sebuah kerajaan di negeri dongeng

Seakan pernah bermimpi:

Melihat anak - anak kurcaci telah bangun dari hibernasi panjangnya

Setelah kemarau panjang

Kemudian mengintip mereka sedang benyanyi di sebuah lumbung beratap jerami

Ketika hujan saat itu

Malam tak menghiraukan desau angin bersanding gerimis

Rerimbunan sekujurnya telah basah

Entah nyata atau benar - benar sekedar mimpi

Tetaplah berharap;

Semoga mereka memang benar - benar sekedar mimpi tak wajar

Yang tak akan ada habisnya

Kemudian lukiskan dimanapun sesuka hati



Tidak ada komentar:

Posting Komentar