Jumat, 21 November 2014

Kantuk

Sememikat ini kau pagi
Sesuatu di balik jendela berbingkai
Peluk kucumbu cahaya menguningpadi

Adakah kutulis janji
Menyimpan nafas pagi dalam laci
Lagi kemudian esok pagi

Walau punggung mentari
Tak terjamah melalui jemari
Biarlah pagi tetap menggoda

O aku mulai mengingatnya
Ia kugeletakkan kemana
Di sanakah di sana?

Kuteliti cecer kotoran burung pada serambi
Malah sisa kelu cinta semalam tersaji
Selembar permadani

Sayang, jawablah
Di mana mata dengan menggurat merah?
Apakah di bibir kembang merekah?

Biar kupelihara bisu
Beri saja aku bibir manismu
Biar Tuhan yang Mahatahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar