Selasa, 25 Maret 2014

Anjing

Biarkan ku dapati jejak ketenanganku kemarin-kemarin hari
Biarkan pagi ini ku menikmati sisa - sisa retak hati
Tentu kau tahu aku remuk sedari tadi malam semalaman suntuk hingga kembali pagi
Aku bahkan terlihat lebih hancur dari sekadar hancur

Bodoh aku bodoh
Memang tolol
Mengharapkan maaf langsung darimu itu konyol

Nyatanya pagi tadi
Lemas seluruh tubuh tertuntaskan sudah sebuah penghancuran
Mata kembali menyala walau tanpa sumbu lentera
Merah berapi - api
Aku terseok-seok tak beraturan tanpa arah
Kesana kemari keatas kesamping kemana - mana seperti burung dalam sangkar
Aku kembali hancur

Jemari kembali tertatih saat melihatmu bersenda-sendu dengannya
Anjing pemakan sampah berkalung kaleng bekas
Ia kotor menjijikkan
Bahkan lebih menjijikkan daripada sekadar anjing
Mungkin terlalu biadap bagi seekor anjing untuk memakan temannya sendiri
Tapi seolah halal baginya

Sebutlah dia, Anjing pemakan Anjing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar