Kembali hati terbakar saat mengingat kekasih pernah manis manja dengan lelaki lain. Kembali gundah saat mengingat uang sewa kos harus segera kubayar. Kembali tangis haru saat mengingat suara ibu di ujung telepon, terlebih ketika beliau berucap, "Kuliah sing tenanan le, bayare larang. Ojo boros. Ojo lali sembahyang. Sing pinter yo le." Kuliah yang benar ya nak, bayarnya mahal. Jangan boros. Jangan lupa ibadah. Jadi anak yang pintar ya nak-- Duh bu, maafkan anakmu, semua arahan dan nasehatmu belum sama sekali bisa aku perbuat. Apalagi mengingat kelakuanku yang akhir-akhir ini bisa dikata amburadul. Berantakan. Sering bolos kuliah; boros di saat kebutuhan meledak; jarang beribadah; sering foya dan lain-lain. Maafkan anakmu bu, segala hal di hari-hari belakangan ini memang sangat menyulitkan. Seolah semuanya berjalan tanpa ada harapan. Aku kesulitan; kelabakan. Namun tak sebenarnya seperti itu. Ada hal yang perlu kuceritakan. Bukan tentang acara sinetron Indonesia yang semakin hari semakin hilang asal-usulnya. Tidak jelas. Ini tentang hiburan yang menurut saya benar-benar menghibur. Lewat lagu dari pemusik favorit. Meski dalam kesulitan, tetap kucoba ucap persetan dan membuang jauh kepenatan dengan sekadar mendengarkan bahkan ikut melafalkan. Secara suka-suka, seenak jidat. Tolong hapus ingatan kalian tentang intermezzo tidak penting di atas. Mari perhatikan hal-hal menyenangkan yang biasa disebut kebiasaan. Memang benar akhir-akhir ini hari-hari terasa sulit dijalani, tak segampang ocehan motivator penuh pencitraan, tetapi selalu ada solusi yang entah darimana datangnya. Menurutku itu akan datang saat kau benar-benar dalam keadaan buntu, putus asa, pasrah dan kau memilih untuk berhenti berpikir kembali tentang masalah yang sedang kau hadapi. Kemudian saat solusi itu datang secara tiba-tiba kau akan mengolok diri sendiri dengan kalimat: "Mengapa daritadi tidak begini atau begitu saja?", "Mengapa baru terpikirkan?" dan sebagainya. Hm, lagi-lagi bahasan yang tidak penting. Ngomong-ngomong soal solusi, ia akan datang saat kau berpikir santai, saat pikiranmu lepas tanpa paksaan untuk berpikir. Kembali ke topik kebiasaan. Kebiasaan yang menyenangkan akan membuat pikiran nyaman, santai bak sedang di pantai. Lalu apa kebiasaanku yang sekiranya dapat membuat pikiranku kembali santai dan yang kemudian dapat menghadirkan solusi saat ku dikepung masalah?-- Kalau hari-hari belakangan ini sih hanya kegaduhan yang dibuat oleh System of a Down. Grup band yang mengidentitaskan diri sebagai band bertajuk alternative metal itu memang gaduh dan riuh. Saya ingatkan, lagu-lagu dari mereka tidak ada yang enak didengar. Mereka selalu liar dan terkesan tanpa ampun saat membawakan lagu. Suara yang mistis dari front-man Serj Tankian dan tambahan vokal dari sang gitaris Daron Malakian yang membuat lagu mereka terdengar meriah. Tambah ngeri ketika sang bassis Shavo Odadjian menjadi backing vokal dengan nada suara yang tinggi. kemudian tabuhan drum yang menggebu oleh John Dolmayan membuat lengkap suasana mirip seperti penghancuran. Karena lirik-lirik mereka yang kental dengan ide, pandangan-pandangan tentang masalah-masalah sosial-politik, band keras ini pernah diartikelkan Kompas sebagai band anti kekerasan. Album mereka yang saat ini sedang kugilai adalah Mezmerize (2005). Album nomor urut dua dari belakang setelah Hypnotize (2005) ini pernah mendapat gelar Grammy Award pada tahun 2006 untuk penampilan hard rock terbaik. Lagu-lagu di dalamnya pun menurutku sangat menarik. Seperti Violent Pornography yang isinya mengarah pada perlawanan terhadap televisi. Terutama dalam hal korporasi besar atau komersialisme. Mungkin juga bentuk pemberontakan terhadap hal-hal mengenai kekerasan seksual pada tayangan televisi. Pengertian itu bisa kau temukan pada lirik "It's the violent pornography. The kind of shit you get on your TV" pada lagu ini. Melihat ironisnya tayangan televisi di Indonesia, andai saja di Indonesia ada grup band yang lagunya berisi tentang kritikan terhadap tayangan televisi, tentu akan sangat menarik dan menyeret penghargaan dari publiik. Kemudian lagu penggugah kekacauan yang lain yaitu B.Y.O.B (Bring Your Own Bombs). Lagu yang sudah dapat dikata sangat mainstream bagi kalangan pecinta musik rock. Juga lagu penenang yaitu Lost in Hollywood. Mengapa lagu penenang? Ya karena lagu ini yang menurutku paling tenang dan memang menenangkan setelah mendengar deretan lagu yang menegangkan. Lost in Hollywood dapat menjadi refleksi yang dingin setelah imajinasi terkoyak panas oleh lagu-lagu keras di album Mezmerize lainnya. Mezmerize memang tiada duanya, setidaknya untuk saat ini. Dan well, pada kenyataannya aku masih bisa menghadapi bahkan melewati masalah apapun meski terasa berat dan terasa penuh keputus asaan. Karena solusi siap didapat saat pikiran tenang, dan pikiran tenang siap didapat saat mendengar Mezmerize. Yeah!!!
Sabtu, 08 November 2014
Just "Mezmerize" for this Fucking Days!
Kembali hati terbakar saat mengingat kekasih pernah manis manja dengan lelaki lain. Kembali gundah saat mengingat uang sewa kos harus segera kubayar. Kembali tangis haru saat mengingat suara ibu di ujung telepon, terlebih ketika beliau berucap, "Kuliah sing tenanan le, bayare larang. Ojo boros. Ojo lali sembahyang. Sing pinter yo le." Kuliah yang benar ya nak, bayarnya mahal. Jangan boros. Jangan lupa ibadah. Jadi anak yang pintar ya nak-- Duh bu, maafkan anakmu, semua arahan dan nasehatmu belum sama sekali bisa aku perbuat. Apalagi mengingat kelakuanku yang akhir-akhir ini bisa dikata amburadul. Berantakan. Sering bolos kuliah; boros di saat kebutuhan meledak; jarang beribadah; sering foya dan lain-lain. Maafkan anakmu bu, segala hal di hari-hari belakangan ini memang sangat menyulitkan. Seolah semuanya berjalan tanpa ada harapan. Aku kesulitan; kelabakan. Namun tak sebenarnya seperti itu. Ada hal yang perlu kuceritakan. Bukan tentang acara sinetron Indonesia yang semakin hari semakin hilang asal-usulnya. Tidak jelas. Ini tentang hiburan yang menurut saya benar-benar menghibur. Lewat lagu dari pemusik favorit. Meski dalam kesulitan, tetap kucoba ucap persetan dan membuang jauh kepenatan dengan sekadar mendengarkan bahkan ikut melafalkan. Secara suka-suka, seenak jidat. Tolong hapus ingatan kalian tentang intermezzo tidak penting di atas. Mari perhatikan hal-hal menyenangkan yang biasa disebut kebiasaan. Memang benar akhir-akhir ini hari-hari terasa sulit dijalani, tak segampang ocehan motivator penuh pencitraan, tetapi selalu ada solusi yang entah darimana datangnya. Menurutku itu akan datang saat kau benar-benar dalam keadaan buntu, putus asa, pasrah dan kau memilih untuk berhenti berpikir kembali tentang masalah yang sedang kau hadapi. Kemudian saat solusi itu datang secara tiba-tiba kau akan mengolok diri sendiri dengan kalimat: "Mengapa daritadi tidak begini atau begitu saja?", "Mengapa baru terpikirkan?" dan sebagainya. Hm, lagi-lagi bahasan yang tidak penting. Ngomong-ngomong soal solusi, ia akan datang saat kau berpikir santai, saat pikiranmu lepas tanpa paksaan untuk berpikir. Kembali ke topik kebiasaan. Kebiasaan yang menyenangkan akan membuat pikiran nyaman, santai bak sedang di pantai. Lalu apa kebiasaanku yang sekiranya dapat membuat pikiranku kembali santai dan yang kemudian dapat menghadirkan solusi saat ku dikepung masalah?-- Kalau hari-hari belakangan ini sih hanya kegaduhan yang dibuat oleh System of a Down. Grup band yang mengidentitaskan diri sebagai band bertajuk alternative metal itu memang gaduh dan riuh. Saya ingatkan, lagu-lagu dari mereka tidak ada yang enak didengar. Mereka selalu liar dan terkesan tanpa ampun saat membawakan lagu. Suara yang mistis dari front-man Serj Tankian dan tambahan vokal dari sang gitaris Daron Malakian yang membuat lagu mereka terdengar meriah. Tambah ngeri ketika sang bassis Shavo Odadjian menjadi backing vokal dengan nada suara yang tinggi. kemudian tabuhan drum yang menggebu oleh John Dolmayan membuat lengkap suasana mirip seperti penghancuran. Karena lirik-lirik mereka yang kental dengan ide, pandangan-pandangan tentang masalah-masalah sosial-politik, band keras ini pernah diartikelkan Kompas sebagai band anti kekerasan. Album mereka yang saat ini sedang kugilai adalah Mezmerize (2005). Album nomor urut dua dari belakang setelah Hypnotize (2005) ini pernah mendapat gelar Grammy Award pada tahun 2006 untuk penampilan hard rock terbaik. Lagu-lagu di dalamnya pun menurutku sangat menarik. Seperti Violent Pornography yang isinya mengarah pada perlawanan terhadap televisi. Terutama dalam hal korporasi besar atau komersialisme. Mungkin juga bentuk pemberontakan terhadap hal-hal mengenai kekerasan seksual pada tayangan televisi. Pengertian itu bisa kau temukan pada lirik "It's the violent pornography. The kind of shit you get on your TV" pada lagu ini. Melihat ironisnya tayangan televisi di Indonesia, andai saja di Indonesia ada grup band yang lagunya berisi tentang kritikan terhadap tayangan televisi, tentu akan sangat menarik dan menyeret penghargaan dari publiik. Kemudian lagu penggugah kekacauan yang lain yaitu B.Y.O.B (Bring Your Own Bombs). Lagu yang sudah dapat dikata sangat mainstream bagi kalangan pecinta musik rock. Juga lagu penenang yaitu Lost in Hollywood. Mengapa lagu penenang? Ya karena lagu ini yang menurutku paling tenang dan memang menenangkan setelah mendengar deretan lagu yang menegangkan. Lost in Hollywood dapat menjadi refleksi yang dingin setelah imajinasi terkoyak panas oleh lagu-lagu keras di album Mezmerize lainnya. Mezmerize memang tiada duanya, setidaknya untuk saat ini. Dan well, pada kenyataannya aku masih bisa menghadapi bahkan melewati masalah apapun meski terasa berat dan terasa penuh keputus asaan. Karena solusi siap didapat saat pikiran tenang, dan pikiran tenang siap didapat saat mendengar Mezmerize. Yeah!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar